Minggu, 28 Februari 2016

Aku, Kau dan Kini

Aku, Kau, dan Kini

Aku batu sebelum bertemu..
Aku kaku sebelum mengenalmu..
Kau torehkan bahagiamu dalam hidupku..
Dan kini ada yang aneh..
Kini aku tak bisa melepas genggaman jemarimu..
Kau mampu buat aku terwata, bahkan metertawai hal yang tak lucu sekalipun bagi orang lain..
Hangat sapamu, canda dan tawamu..
Mampu melahirkan aku yang baru..
Caramu sederhana, namun demi apapun ini lebih dari apapun..
Mengartikan mu tak bisa ku lakukan..
Ini sulit,
Lidahku kelut,
Kataku kusut,
Tak ada sesuatu pun yang pantas menerjemahkan mu dalam hidupku..
Kau teramat cerdas tuan,
Membuat aku larut dalam bahagia yang pekat ini, hingga aku enggan keluar dari duniamu..
Kau teramat hebat tuan,
Aku tak kenal siapa aku yang dulu..
Dan kau teramat sangat..
Ingin aku miliki..
Mengingat saat bersamamu..
Kebahagiaan yang menyakitkan untuk ku rasakan..
Karena itu menyadarkan aku bahwa kita kan jarang bertemu seperti dulu..
Kenangan itu akan terpatrik kuat,
Satu pintaku,
Bila kenangan itu tak akan terulang, kenang lah..
Jemarimu yang nakal selalu membuat rambutku kusut..
Kini tak lagi bersama dengan kesendirianku lagi..
Tapi tak apa,
Yang harus kau tahu..
Aku akan bertahan, menunggumu..
Lakukan apa pun dan pergi lah kemanapun kau mau..
Karena aku percaya, cinta tau kemna harus ia kembali..
Kembalilah dengan ridha-Nya tuan..
Aku disini bersama rasa yang masih sama, mencintaimu..

Bandung, Februari 2016

-Faitrot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar